Kingdom : Plantae
Phylum : Tracheophyta
Order : Lamiales
Family : Acanthaceae
Genus : Asystasia
Spesies : Asystasia intrusa
Asystasia intrusa telah
ditemukan di Johor, Malaysia sejak tahun 1950, dan populasinya tidak termonitor
hingga tahun 1960 karena tidak dianggap sebagai gulma penting pada kelapa
sawit. Mulai tahun 1970, A. intrusa telah tersebar di perkebunan kelapa
sawit, karet, kakao, nanas hingga pada lahan-lahan terbuka di Malaysia. Pada
beberapa kasus, keberadaan A. intrusa dapat menurunkan hasil pada
tanaman nanas dan kelapa sawit. Asystasia digolongkan sebagai gulma
jahat (noxius weed) karena kemampuannya menghasilkan biji yang sangat
banyak dan pengendaliannya akan sangat sulit jika populasinya sudah berkembang
di suatu lokasi (Lee, 1984, Rajaratnam et al., 1977).
A. intrusa memiliki toleransi
tinggi terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan dan memiliki
strategi tertentu untuk mengeksploitasi lingkungan. Pada daerah yang ternaungi,
A. intrusa akan lebih banyak memproduksi organ vegetatif, sementara pada
daerah terbuka akan lebih banyak memproduksi organ generatif.
Botani
Batang rapuh dengan penampang segi
empat dan ditumbuhi rambut-rambut halus yang tersebar secara acak. Tumbuh
menjalar dengan cepat mencapai tinggi 0.5 m, dan dapat mencapai 3 m jika
ditopang oleh vegetasi lain. Cabang baru dapat muncul pada ruas batang dan akan
menjadi tanaman baru apabila menyentuh tanah.
Daun tumbuh berpasangan pada ruas-ruas
batang, berbentuk oval mendekati segitiga dengan ujung meruncing,
berukuran mulai dari 64.5mm x 25.5mm hingga 152.4mm x 76.2mm.
Tangkai daun dapat mencapai panjang 50.8mm.
Rangkaian bunga muncul pada ujung tunas
dan tidak bercabang. Bunga berbentung menyerupai lonceng dengan panjang 20-25mm
dan memiliki bercak ungu sejajar pada bagian dalam mahkota.
Kantung
biji tersusun pada rangkaian bunga berbentuk gada, berukuran hingga 30mm dan
mengandung 4 bakal biji berbentuk pipih. Saat biji matang, kapsul akan pecah
dan biji akan terpental. Biji diproduksi dalam jumlah banyak dengan viabilitas
mencapai 85% dan dapat bertahan hingga 8 bulan di tanah. Pada kondisi alami,
biji dapat berkecambah 30 hari setelah disemai dan tanaman akan mulai tumbuh
dengan cepat 10 minggu setelah berkecambah.
Gb. A. intrusa di perkebunan kelapa sawit
0 comments:
Post a Comment