Monday, 31 March 2014

Sengon Agribisnis Menjanjikan

Prospek penanaman pohon sengon kedepan sangat baik. hal ini disebabkan oleh kebutuhan kayu sengon yang mencapai lebih dari 500.000 m3/tahunnya. Adanya jaminan pemasaran, baik didalam maupun diluar negeri dengan harga yang semakin tinggi sangat menguntungkan petani tanaman sengon.Para petani sengon pun tidak hanya mendapatkan keuntungan dari pohon sengon, petani juga memperoleh pendapatan dari palawija yang ditanam secara tumpangsari pada penanaman sengon. Pada tahun 2003, harga kayu sengon di pasaran mencapai Rp.250.000/m3. Hingga saat ini harga kayu sengon meningkat menjadi Rp.650.000/m3 atau lebih. Dengan harga jual yang terus meningkat tentu menjadi peluang yang cukup terbuka bagi para pekebun. Jika dihitung nilai kelayakannya, berinvestasi tanaman sengon cukup menguntungkan. Hal ini disadarkan pada permintaan pasar internasional dan domestik terhadap sengon yang terus meningkat karena sengon dikenal sebagai kayu budi daya yang dapat mengurangi tekanan terhadap hutan alam yang tersisa. Berinvestasi di Hutan Tanam Industri perkebunan Sengon saat ini sangat menarik, karena tidak perlu menunggu lama sampai puluhan tahun, hanya dalam 5-7 tahun sudah bisa kita panen dan industri perkayuan sd pabrik kertas sdh menunggu, sebagai ilustrasi dengan modal awal 40juta-an kita bisa memiliki kebun sengon 1 hektar dengan total 2500 btg pohon dengan status tanah sewa/kontrak selama 7 tahun. Berapa keuntungan yang bisa kita dapat: 1. Panen Penjarangan Tahun ke 3 dan ke 5 : 75 % btg pohon sdh menhasilkan Rp.93 juta-an 2. Panen Raya Tahun ke 7 : 25 % dari 2500 tangkal , 1,5 m3 /tangkal dengan harga Rp.600rb/m3 = Rp.550jt-an
Hutan Tanam Industri (HTI) yang pembangunannya dimaksudkan untuk menyediakan bahan baku bagi industri perkayuan di Indonesia, tampaknya akan memperolah banyak keuntungan dengan menanam sengon dibandingkan menanam jenis lainya. beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menanam pohon sengon adalah sebagai berikut : 1. Masa masak tebang relatif pendek. 2. Pengelolaan relatif mudah. 3. Persayaratan tempat tumbuh tidak rumit. 4. Kayunya serbaguna. 5. Permintaan pasar terus menigkat. 6. Membantu menyuburkan tanah dan memperbaiki kualitas lahan.
Pasar dunia sangat menerima kayu sengon karena ringan dan merupakan hasil budidaya, bukan pengambilan dari hutan alam. Melalui mekanisme REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation) yang prospektif dimasa datang, pengolahan hutan sengon yang lestari serta pengolahan produknya yang efisien bukan tidak mungkin untuk mendapat insentif pendanaan yang cukup besar dari sumber-sumber internasional. Saat ini perkembangan industri dengan bahan baku kayu sengon sudah menembus pasar internasional. Kayu sengon selain digunakan sebagai bahan baku industri kayu, juga dimanfaatkan untuk barang kerajinan seni yang bernilai tinggi yaitu sebagai bahan untuk membuat batik kayu dengan memanfaatkan sisa-sisa cat dan zat pewarna batik untuk membatik diatas kayu sengon. Kayu yang tidak terpakai dibentuk terlebih dahulu menjadi patung, topeng, atau lemari kecil. Selain mudah dibentuk, kayu sengon juga mudah diberi warna karena mudah menyerap air dan tahan terhadap berbagai cuaca.

3 comments: